Dari Madura untuk Indonesia : Keteladanan Haji Her dalam Memberdayakan Petani dan Pemuda

author nusabaru.id

share news
share news

URL berhasil dicopy

share news
Haji Her, Pengusaha Rokok. foto: istimewa/ayojatim
Haji Her, Pengusaha Rokok. foto: istimewa/ayojatim

i

Oleh: Holili, M.Ag

Ketua Asosiasi Pengusaha Muda Tembakau Madura

Di ujung timur Pulau Garam, di antara kepulan asap tembakau dan debu jalanan Madura, berdiri sosok yang tak hanya bicara soal laba, tapi juga tentang harga diri: Haji Her. Di mata sebagian orang, ia mungkin sekadar pengusaha sukses. Tapi bagi ribuan petani dan pemuda Madura, ia adalah mercusuar di tengah kabut ketidakpastian ekonomi.

Haji Her tidak lahir dari menara gading. Ia tumbuh dari kerasnya hidup, dari pasar-pasar rakyat, dari peluh para petani yang menggantungkan harapan pada selembar daun tembakau. Ia tahu betul bahwa bagi orang Madura, tanah bukan sekadar tempat berpijak, tapi identitas. Dan di situlah ia menanam bukan hanya tembakau, melainkan perubahan.

Ketika banyak pelaku bisnis sibuk mencari margin, Haji Her justru mencari makna. Di saat petani mengeluh harga anjlok, atau merasa ditindas permainan tengkulak, ia hadir bukan sekadar memberi motivasi, tapi solusi nyata. Lewat langkah konkret&mdashmendirikan Paguyuban Pelopor Petani dan Pedagang Tembakau se-Madura P4TM, menemui pabrik-pabrik rokok, dan memediasi harga&mdashia menjadi jembatan antara desa dan industri, antara suara kecil dan kebijakan besar.

Ia tidak datang membawa janji manis, tapi kerja nyata. Ia menolak cara pandang lama yang memposisikan petani sebagai objek penderita. Baginya, petani harus berdiri sejajar, bukan berjongkok meminta belas kasihan. Mereka harus diajak berdiskusi, diberi ruang negosiasi, dan dihargai bukan karena belas rasa, tapi karena kontribusi mereka terhadap ekonomi bangsa.

Namun Haji Her tak hanya bicara soal masa kini. Ia menatap masa depan, dan di sanalah ia menemukan kekuatan lain: pemuda. Di tengah gelombang urbanisasi dan pesimisme anak muda terhadap tanah kelahirannya, Haji Her tampil sebagai suara yang menyemangati: bahwa pulang bukan kekalahan, dan membangun desa bukan kemunduran.

Ia aktif mengajak generasi muda untuk terjun ke dunia wirausaha, pertanian modern, dan manajemen komunitas. Ia paham, bonus demografi hanya akan jadi angka sia-sia jika anak muda tak diberi alat, kesempatan, dan teladan. Maka ia pun membuka jalan&mdashdengan pelatihan, mentoring, bahkan bantuan modal usaha. Pemuda baginya bukan penonton sejarah, tapi penulis bab-bab baru bagi Madura.

Di tangan Haji Her, bisnis bukan hanya soal hitungan kertas, tapi pergerakan nilai. Ia menjadikan keuntungan sebagai alat, bukan tujuan semata. Ia tak ragu mendonasikan ratusan juta untuk kemanusiaan, termasuk bagi rakyat Palestina. Tapi lebih dari itu, ia menanam investasi paling bernilai: kepercayaan dari masyarakatnya sendiri.

Kisah Haji Her adalah antitesis dari narasi pembangunan elitis. Ia membuktikan bahwa dari sebuah pulau kecil, dari ladang-ladang tembakau yang panas dan berdebu, bisa tumbuh kekuatan besar&mdashjika dijalankan dengan visi, keberpihakan, dan keberanian. Ia menunjukkan bahwa yang dibutuhkan negeri ini bukan sekadar investor besar atau teknologi tinggi, tapi hati yang berpihak dan kaki yang menapak tanah.

Madura mungkin tidak ramai diberitakan. Tapi dari sanalah, lewat figur seperti Haji Her, kita diajak memahami makna kemajuan yang sebenarnya: bukan sekadar pertumbuhan ekonomi, tapi tumbuhnya rasa memiliki, harga diri, dan harapan bersama. Dan dari Madura pula, suara Haji Her menggema: bahwa membela rakyat bukan tugas negara saja&mdashitu juga tugas kita semua yang mampu dan peduli.

Berita Terbaru

Berbagi Kebahagiaan, BRI Surabaya Salurkan Rp120 Juta untuk Operasional Panti

Berbagi Kebahagiaan, BRI Surabaya Salurkan Rp120 Juta untuk Operasional Panti

Jumat, 19 Des 2025 15:23 WIB

Jumat, 19 Des 2025 15:23 WIB

SURABAYA – Menyambut momentum hari jadi yang ke-130 tahun, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. melalui Regional Office Surabaya kembali menegaskan komitmen …

TNI Berhasil Kuasai Markas OPM Purom Okiman Wenda, Pelaku Serangan ke Tito Karnavian

TNI Berhasil Kuasai Markas OPM Purom Okiman Wenda, Pelaku Serangan ke Tito Karnavian

Selasa, 07 Okt 2025 22:28 WIB

Selasa, 07 Okt 2025 22:28 WIB

JatimBersatu.ID - Pasukan TNI di bawah kendali Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) III, berhasil menguasai markas Organisasi Papua Merdeka (OPM)…

Wapres Gibran dan Gubernur Khofifah Kompak Apresiasi Semangat Pendamping dan Nasabah PNM Mekaar di Bondowoso

Wapres Gibran dan Gubernur Khofifah Kompak Apresiasi Semangat Pendamping dan Nasabah PNM Mekaar di Bondowoso

Kamis, 26 Jun 2025 12:30 WIB

Kamis, 26 Jun 2025 12:30 WIB

Wapres Gibran memuji Non-Performing Loan NPL rendah di Jawa Timur. Di Bondowoso sendiri NPL nasabah MEKAAR 0,8 persen.…

Hari Libur Jumat 27 Juni 2025, Long Weekend 1 Suro

Hari Libur Jumat 27 Juni 2025, Long Weekend 1 Suro

Kamis, 26 Jun 2025 11:58 WIB

Kamis, 26 Jun 2025 11:58 WIB

Tahun Baru Islam 1 Muharam 1447 Hijriah jatuh pada Jumat 27/6/2025 atau bagi masyarakat Jawa mengenalnya sebagai 1 Suro.…

Anggota DPRD Jawa Timur Dukung Kebijakan Pemberlakuan Jam Malam Anak oleh Wali Kota Surabaya

Anggota DPRD Jawa Timur Dukung Kebijakan Pemberlakuan Jam Malam Anak oleh Wali Kota Surabaya

Selasa, 24 Jun 2025 19:09 WIB

Selasa, 24 Jun 2025 19:09 WIB

Ketua Fraksi PKS DPRD Jatim ini memberi beberapa catatan penting agar kebijakan jam malam anak ini benar-benar berpihak pada masa depan anak-anak.…

Sekitar 100 Atlet Ikuti Voli Pantai Porprov IX Jatim

Sekitar 100 Atlet Ikuti Voli Pantai Porprov IX Jatim

Senin, 23 Jun 2025 21:46 WIB

Senin, 23 Jun 2025 21:46 WIB

13 kabupaten/kota dari seluruh Jawa Timur mengirimkan kontingen atlet voli pantai untuk berlaga di Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur…